Layanan Donatur
LAZ Masjid Jami' At-Taqwa
Tanda Cinta Kepada Nabi Muhammad SAW

Tanda Cinta Kepada Nabi Muhammad SAW

Oleh: Dr. H. Al Fathan, BS., MAITC.

Bagi seorang muslim, meneladani baginda Nabi Muhammad SAW, adalah sebuah keniscayaan serta sebagai syarat dan bukti cinta kita kepada Allah SWT. Hal ini termaktub dalam firman Nya:

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31).

Dengan demikian Allah SWT, menjadikan syarat untuk mendapatkan cinta dan kasih saying Allah SWT adalah mencintai baginda Nabi Muhammad SAW, yang juga menjadi asas keimanan seorang muslim. Al Hafidz Ibn Rajab Al Hanbali berkata: “mencintai Nabi adalah merupakan pokok dari perkara iman, dan ia terhubung kuat dengan cinta kepada Allah SWT, dan Allah Tabaraka wa Ta’ala telah menjanjikan dengan sebuah ancaman kepada siapa saja yang mendahulukan cintanya atas cinta kepada saudara, harta, tanah air dan makhluk lainnya. Allah SWT berfirman:

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, serta tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.” (QS. At-Taubah: 24).

Ibn Rajab menambahkan bahwa hendaklah seorang muslim sejati mendalukukan cintanya kepada Rasulullah SAW, atas diri, anak keturunan, saudara kandung, harta, tempat tinggal (rumah), dan dari apa-apa yang dicintai manusia dalam kehidupan dunia ini.[1]

Tidaklah seorang insan mau mengikuti dan meneladani seseorang kecuali dirinya telah tenggelam lagi hanyut dalam arti cinta yang sejati, sehingga dirinya tidak lagi memikirkan keinginan pribadi kecuali hal tersebut dicintai oleh sang pujaan hati. Imam Al Ghazali didalam kitabnya Al Mukāsyafah menuliskan: cinta adalah tenggelam pada keinginan sang kekasih, yang berarti tiada keinginan bagi sang pecinta kecuali apa yang dimaksud (dituju/ diharap) oleh sang kekasih.

Bagi sang pecinta yang jujur lagi sejati, tentu memiliki tanda dan ciri khusus yang terpancar pada prilaku dan amal perbuatannya. Diatara tanda sekaligus bukti cinta kepada Nabi Muhammad SAW, adalah sebagai berikut:

  1. Senantiasa menyebut nama sang kekasih didalam hati dan memujinya dengan lisan. Salah seorang ulama berkata: “sangat tidak mungkin anda mengenal seseorang dan tidak mencintainya, dan sangat tidak mungkin anda mencintai seseorang dan tidak mengucapkan namanya.” Dan Rasulullah SAW, memerintahkan kita agar senantiasa memperbanyak membaca sholawat sebagai tanda cinta sekaligus harapan doa kita kepadanya. Para ulama berpendapat bahwa jika seorang hamba senatiasa menyebut nama sang kekasih dan mengingat semua keutaman juga kebaikannya niscaya akan bertambah rasa cinta dan kagum kepada sang kekasih.
  1. Mengutamakan cintanya kepada baginda Nabi Muhammad SAW, daripada cinta atas dirinya dan seluruh makhluk. Hal ini terdapat pada kisah Sayyidina Ali Bin Abi Thalib (ra), tatkala dirinya ditanya, bagaimana cintamu kepada Rasulullah SAW? Ia menjawab: “Demi Allah, Rasulullah lebih kami cintai daripada harta, anak, orang tua, juga air dingin tatkala rasa haus yang mencekik.”[2]
  2. Rindu ingin berjumpa dan bertatap dengannya di dunia dan akhirat. Cinta adalah api yang membara dalam sanubari seorang insan, ia tidak dapat dipadamkan kecuali saat berjumpa dengan yang dikasihi lagi dicintai. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Rabi’ah Ibn Ka’ab Al-Aslami (ra), berkata: “Tatkala diriku bermalam bersama Rasulullah SAW, diriku mendatanginya dengan membawa sebuah bejana air untuk berwudhu, lalu Rasulullah berkata kepadaku, “mintalah sesuatu”, lalu aku menjawab: “aku meminta agar diriku bisa berjumpa denganmu di syurga”. Nabi berkata: “adakah yang lain?”, diriku menjawab: “tidak, cukup itu saja”, Nabi bersabda: “maka bantulah diriku untuk dirimu dengan memperbanyak sujud.[3]
  3. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk berkorban dengan jiwa dan harta demi Rasulullah SAW. Sungguh hakikat daripada cinta dan makna tertingginya adalah sebuah pengorbanan dan pemberian. Maka, barang siapa merasakan kelezatan cinta tentu dirinya akan mengorbankan apa saja yang dimiliki baik jiwa, harta dan keluarga, hal tersebut tidaklah berarti apa-apa bagi mereka yang dirundung cinta sejati.

Dengan demikian, berkumpulnya kaum muslimin dalam rangka merayakan hari kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW, dengan maksud mengungkapkan cinta dan rasa rindu kepada Rasulullah dengan penuh rasa suka cita dan kegembiraan yang luar biasa, bukanlah hal yang bertententangan dengan syariat Islam, bahkan bisa menjadi sebuah asbab dari turunnya hidayah kepada Cahaya Islam.

Berikan donasi terbaik anda di acara Maulid Nabi Muhammad SAW, bersama Ulama dan Umaro di Pondok Pesentren Attaqwa di sini

[1] Fathu Al-Bari Li Ibn Rajab Al-Hanbali, 1/43.

[2] As-Syifa’ Li Al-Qadhi ‘Iyadh, 2/22.

[3] Shohih Muslim, 1/353, no. 489.

Sosialisasi LAZ Attaqwa ke Forum Joemalank Bersatu (FJB)

Sosialisasi LAZ Attaqwa ke Forum Joemalank Bersatu (FJB)

Rabu 31 Juli 2024, pukul 19.30, tim Lembaga Amil Zakat Attaqwa (LAZ Attaqwa) mengadakan sosialisasi ke Forum Joemalank Bersatu (FJB) yang diketuai oleh Bapak Aldi Wahyudi Bejo, bertempat di rumah salah seorang anggotanya di Musala Al-Barkah Ujung Harapan Bekasi.

FJB ini adalah organisasi masyarakat yang memiliki program sosial. Program yang telah terlaksana adalah memberikan alat kebersihan ke Musala se-Dewan Masjid Attaqwa. FJB juga berkontribusi memperbaiki Tugu Desa Bahagia yang berlokasi di Pasar Ciplak Ujung Harapan Bekasi.

Kehadiran tim LAZ Attaqwa disambut dengan sangat baik dan hangat oleh mereka. Mereka sangat antusias mendengar program LAZ Attaqwa yang disampaikan oleh ustazah Rif’ah Purnamasari, M.Pd, tim dari Direktur Program, terutama di bagian Iqtishodiyah atau Pemberdayaan Ekonomi.

Mereka ingin bersinergi dalam berbagai kegiatan di LAZ Attaqwa, mereka berharap agar LAZ Attaqwa dapat memberikan pelatihan kerja dan memberikan pendampingan usaha bagi warga yang membutuhkan.

Salah seorang anggota FJB (H. Abdullah) langsung menjanjikan akan berdonasi sebesar sepuluh juta rupiah agar hal ini segera terlaksana.

Tim LAZ Attaqwa yang diketuai oleh Ustaz Ahmad Syafiudin, S.Th.I, M.Ag, MM, atau yang biasa dipanggil ustaz Dani, menyambut baik keinginan mereka. Beliau mengajak mereka untuk mendukung program Iqtishodiyah ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas.

Beliau juga menjelaskan visi misi dan legalitas LAZ Attaqwa serta jejaringnya yang tersebar di bawah naungan Yayasan Attaqwa.

Ustaz Dani kali ini membawa enam orang pengurus; Ustaz Habsyi, ustaz Dawam, ustaz Endang, ustaz Sya’ban, ustazah Nia, dan ustazah Rif’ah.

Sosialisasi LAZ Attaqwa ke Yayasan Attaqwa Cabang Karang Tengah dan Yayasan Attaqwa cabang Penggarutan

Sosialisasi LAZ Attaqwa ke Yayasan Attaqwa Cabang Karang Tengah dan Yayasan Attaqwa cabang Penggarutan

Sosialisasi LAZ Attaqwa ke Yayasan Attaqwa Cabang Karang Tengah dan Yayasan Attaqwa Cabang Penggarutan Alhamdulillah berjalan lancar. Semua guru dan pengurus yayasan menyambut baik kehadiran pengurus LAZ Attaqwa.

Ketua LAZ Attaqwa, Ustadz Syafiudin, S.Th.I., MM., M.Ag. menjelaskan program-program LAZ Attaqwa. Salah satunya adalah pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi, dan memberikan bantuan bagi siswa yang dinilai membutuhkan.

Kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah Attaqwa 20, Ustadz Ahmad Humairoh, S.Pd.I., menyebutkan, ada 33 orang anak yatim di Yayasan Attaqwa Cabang Karang Tengah ini. 17 orang dari Madrasah Tsanawiyah, dan 16 orang dari Madrasah Ibtidaiyah.

Beliau sangat menyambut baik kehadiran pengurus LAZ Attaqwa dan berharap dapat bekerjasama untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

Ustadz Dr. H. Al Fathan, BS., MITC., Direktur Hubungan Antar Lembaga, memberikan motivasi untuk semua murid dan guru. Ada dua hal yang ditekankan jika ingin sukses; Sungguh-sungguh dan berdoa.

Beliau mencontohkan ketua LAZ Attaqwa, ustadz Syafiudin, yang dahulu adalah siswa sekolah ini. Sekarang beliau telah berhasil menjadi orang besar seperti ayahandanya, KH. Abdullah, sang pendiri Yayasan Attaqwa Cabang Karang Tengah.

Ustadz Dr. Fathan menekankan tentang pentingnya sebuah keikhlasan. KH. Abdullah, menurut beliau, adalah seorang guru dan orang tua yang ikhlas, yang telah melahirkan generasi cerdas dan mencetak banyak kader yang kiprahnya telah diakui masyarakat.

Akhirnya, rangkaian kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan berkunjung ke rumah Ketua Yayasan Attaqwa Cabang Karang Tengah, KH. Abidullah Abdullah yang baru kembali dari Haramain untuk menunaikan ibadah haji.

LAZ Attaqwa Gelar Program Bahagiakan Anak Yatim – Donasi 1000 TAS

LAZ Attaqwa Gelar Program Bahagiakan Anak Yatim – Donasi 1000 TAS

Bulan muharram sering dimaknai sebagai bulan anak yatim karena kebanyakan orang berlomba-lomba menyantuni anak yatim pada momentum bulan muharram.

Ustadz Ahmad Mustomi dari Bidang Fundraising LAZ Attaqwa mengajak masyarakat untuk menyantuni anak yatim bukan hanya seremonial di bulan muharram saja tetapi dapat melalui program pemberdayaan yang berkelanjutan.

“Sebaiknya anak yatim tidak hanya sekedar menjadi obyek tetapi mendapat peran sebagai subjek dalam program pemberdayaan agar menjadi insan yang mandiri dan berdaya, ” jelasnya dalam acara Akhbar Attaqwa pada Jumat (12/7/2024) di Radio Attaqwa.

Menurutnya, LAZ Attaqwa menyiapkan sejumlah program yang berorientasi pada pendidikan anak yatim agar lebih produktif dan berkesinambungan.

Bantuan dari para donator dialokasikan untuk beasiswa pendidikan, bahan pangan bergizi, rekreasi, tes minat dan bakat sampai jaminan kesehatan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar setiap anak.

“Bantuan dalam bentuk materi yang dapat dimanfaatkan untuk masa depan anak bukan hanya untuk kebutuhan sesaat yang konsumtif, ” imbuhnya.

Ia mengatakan program seribu tas LAZ Attaqwa bertujuan memberikan kebahagiaan bagi anak-anak yatim dhuafa saat tahun ajaran baru. Program ini juga menjadi rangkaian tasyakur milad Yayasan Attaqwa yang ke-68.

“Sebaran program ini meliputi Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Karawang serta tidak menutup kemungkinan akan sampai ke wilayah yang lebih luas selama dana dan jaringannya tersedia, “ katanya.

Setiap paket donasi senilai 450 ribu rupiah untuk pengadaan tas, perlengkapan belajar, uang saku bagi siswa serta biaya penyaluran program.

Sementara Kepala Media LAZ Attaqwa, Endang Sunarya menjelaskan terkait pemanfaatan media digital yang dikembangkan LAZ Attaqwa dengan menyediakan fitur donasi melalui aplikasi di website.

“Tujuannya adalah melayani para muhsinin dan donatur agar lebih mudah dan praktis dalam memberikan bantuan serta memperoleh laporan secara cepat, ” terangnya.

Program bertajuk “Bahagiakan Anak Yatim” ini dapat diakses melalui tautan  https://lazattaqwa.org/campaign/bahagiakan-anak-yatim.

Endang mengungkapkan melalui website dengan sistem donasi skala nasional akan terintegrasi ke akun media sosial seperti telegram, whatsapp dan Instagram LAZ Attaqwa.

“Pengembangan kedepannya akan menjadi sarana pembayaran virtual akun, notifikasi whatsapp serta pusat informasi LAZ Attaqwa secara digital, seperti kegiatan, info donasi, artikel islami, edukasi dan lainnya, “ pungkasnya. (dwh)

 

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “LAZ Attaqwa Gelar Program Bahagiakan Anak Yatim”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/dhanywahab/6694f696c925c46b5760a192/laz-attaqwa-gelar-program-bahagiakan-anak-yatim?page=all#sectionall

Kreator: Dhany Wahab

Seminar bersama Ulama Al Azhar

Seminar bersama Ulama Al Azhar

Alhamdulillah acara seminar yang diprakarsai oleh Majelis Hukama Muslimin dan Yayasan Attaqwa menghadirkan Sekretaris Jenderal Dewan Ulama Senior Al Azhar sekaligus Ketua Umum Organisasi Internasional Alumni Al Azhar, Prof. Dr. Abbas Shouman, berjalan lancar.

Beliau bercerita, bahwa Grand Syaikh Al Azhar, Ahmed Toyyib, sangat memprioritaskan pelajar asing, termasuk Indonesia, yang menuntut ilmu di Al Azhar, karena mereka jauh dari negaranya dan telah dititipkan oleh orang tuanya.

Banyak kebijakan yang beliau buat untuk memudahkan pelajar di sana. Kesejahteraan pelajar pun sangat diperhatikan, mulai dari menggratiskan biaya SPP hingga urusan asrama dan makannya.

Para pelajar Indonesia ternyata memiliki tempat istimewa di kalangan Masyaikh Al Azhar, mereka melhat adab para pelajar kita amat santun, tawadhu, serta gigih.

Prof. Abbas Shouman sangat mengapresiasi bangsa kita yang dinilai berhasil menciptakan kesatuan di tengah banyaknya perbedaan suku dan agama.

Beliau menyebutkan contoh seperti Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam yang mampu membangun Madinah dengan damai meski bersisian dengan kaum Yahudi.

Sedangkan Dr. KH. Mukhlis Hanafi, Direktur Majelis Hukama Muslimin (MHM) Cabang Indonesia, menceritakan tentang sejarah MHM yang ternyata para Ulama Al Azhar berperan penting di dalamnya.

MHM adalah sebuah organisasi independen lintas negara, yang bertujuan mengukuhkan kehidupan damai masyarakat Muslim.

MHM berdiri tahun 2014 di Abu Dhabi dan diprakarsai oleh Syekh Yusuf Qordhowi.

MHM memiliki prinsip, salah satunya adalah, dalam melaksanakan tugas dan kewajiban harus berbasis keilmuan, jauh dari konflik, serta jauh dari fanatisme pemikiran ataupun kepentingan politik tertentu.

Salah satu tujuan MHM adalah menanamkan dasar-dasar kerjasama dan koeksistensi antarpenduduk sebuah negara dan antarsesama negara Muslim.

Dr. KH. Mukhlis Hanafi menjelaskan, bahwa MHM ini tidak mengikut pada pemerintah dan organisasi tertentu. Anggotanya adalah ulama-ulama yang memiliki kredibilitas tinggi dan telah teruji, orang-orang yang bijak bestari, adil, serta moderat.

Duktur Mukhlis ini sangat berperan dalam mendatangkan Guru Besar Al Azhar. Beliau ingin lebih mendekatkan Al Azhar ke Attaqwa, karena bagaimana pun, menurut beliau, keilmuan Attaqwa sanadnya tersambung ke Al Azhar.

Beliau mengungkap cita-cita besar Almaghfurlah KH. Noer Ali; Ingin menjadikan Attaqwa seperti Al Azhar.

Pak Duktur juga sengaja mengajak Prof. Abbas Shouman berziarah ke makam Almaghfurlah, agar hubungan Attaqwa dan Al Azhar ini tidak hanya tersambung secara keilmuan dan intelektual, melainkan tersambung pula secara ruhani.

___
Ujung Harapan, 10 Juli 2024
Ditulis oleh tim Media LAZ Attaqwa.

Seminar “Peran Pemuka Agama dalam Menghadapi Tantangan Era Modern” bersama Prof. Dr. Abbas Shouman di Yayasan Attaqwa

Seminar “Peran Pemuka Agama dalam Menghadapi Tantangan Era Modern” bersama Prof. Dr. Abbas Shouman di Yayasan Attaqwa

Bekasi, 10 Juli 2024 – Dalam rangka Milad Yayasan Attaqwa yang ke-68, sebuah seminar bertema “Peran Pemuka Agama dalam Menghadapi Tantangan dan Kerukunan Umat Beragama di Era Modern; Menggali Inspirasi dari Peristiwa Hijrah” diselenggarakan pada Rabu, 4 Muharram 1446 H/10 Juli 2024, di Aula Utama Yayasan Attaqwa, Ujung Harapan, Bekasi.

Acara ini terselenggara berkat kerja sama dengan Majelis Hukama Muslimin (MHM), sebuah lembaga internasional yang berdedikasi untuk mempromosikan perdamaian dan kehidupan damai antar umat beragama.

Hadir sebagai pembicara utama Prof. Dr. Abbas Shouman, Sekretaris Jenderal Dewan Ulama Senior Al Azhar dan Dr. KH. Muchlis M. Hanafi, Direktur Majlis Hukama Muslimin Cabang Indonesia.

Seminar diikuti sekitar 400 peserta, yang terdiri dari guru-guru pondok pesantren Attaqwa Putra-Putri, kepala-kepala madrasah se-Perguruan Attaqwa, tokoh organisasi keagamaan, pimpinan masjid/mushalla dan majlis taklim se-Dewan Masjid Attaqwa serta pemerhati pendidikan di Kabupaten dan Kota Bekasi.

Acara ini juga menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antara pendidik di Indonesia dengan tokoh-tokoh pendidikan dari luar negeri, khususnya dari Al Azhar Mesir.

Dalam sambutannya, Pimpinan Umum Yayasan Attaqwa, Dr. KH. Irfan Mas’ud, Lc, MA, menyampaikan penghormatannya atas kehadiran tokoh dan ulama senior seperti Prof. Dr. Abbas Shouman dan rombongan dalam rangka mendampingi kunjungan Grand Syaikh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmed Al Tayyeb, ke Indonesia 8-11 Juli 2024.

Dalam kunjungan Grand Syaikh Al Azhar yang ketiga kalinya saat ini, para ulama senior Al-Azhar ini berbagi pemikiran dan pengalaman tentang pentingnya menjaga kerukunan umat beragama dalam konteks dan tantangan zaman modern.

Prof. Dr. Abbas Shouman, sebagai nara sumber utama, menganggap Indonesia adalah negara yang patut menjadi inspirasi dan contoh model dalam hal kerukunan hidup antar umat beragama. Meski sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, namun dapat hidup berdampingan dengan damai dan harmonis bersama para pemeluk agama lain dengan satu tujuan untuk membangun bangsa.

Prof. Abbas yang baru-baru ini di amanahkan Grand Syaikh Al-Azhar sebagai Ketua Pimpinan Pusat Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) mengaku sangat terkesan dalam kunjungannya. Sebelumnya dalam sebuah acara, dirinya disambut oleh para tokoh lintas agama yang eksis di Indonesia.

“Koeksistensi semacam ini juga dapat kita tarik akarnya setelah hijrah Nabi Muhammad saw. ke kota Madinah. Beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, mendamaikan suku Aus dan Khazraj, serta mengikat pemeluk agama lain seperti Yahudi Madinah dalam sebuah perjanjian (mu’ahadah) yang disebut Piagam Madinah. Tanpa memaksa pemeluk agama lain untuk masuk Islam, semua dapat hidup damai dan harmonis menjadi sebuah masyarakat dan negara madani,“ jelas beliau.

Prof. Abbas Shouman juga mengomentari tentang banyaknya pelajar Indonesia yang menimba ilmu di Al Azhar. Ini tentu amanat dan tanggung jawab yang tidak ringan bagi Al Azhar. Karena para pelajar asing ini, seperti ditegaskan Grand Syaikh Prof. Dr. Ahmad Al Tayyeb, adalah titipan dari orang tuanya yang harus dijaga dan diayomi sehingga nanti kembali ke negerinya untuk berkonstribusi membangun umat dan bangsa.

“Pelajar asing di Al Azhar selalu menjadi prioritas utama perhatian Grand Syaikh. Dan pelajar-pelajar Indonesia adalah duta-duta terbaik bangsa dalam hal akhlak dan kesungguhan menurut ilmu,” pujinya.

Sedangkan Dr. Muchlis M. Hanafi, MA, Direktur Majelis Hukama Muslimin (MHM) Cabang Indonesia, menambahkan penjelasan tentang peran MHM dalam mempromosikan dialog antaragama dan toleransi. Momentum seruan hidup berdampingan dan damai antar umat beragama ini ditandai dengan dideklarasikannya Piagam Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian dan Hidup Berdampingan antara Grand Syaikh Al Azhar dan Paus Fransiskus pada tahun 2019 di Abu Dhabi Uni Emirat Arab.

“MHM hadir untuk menyebarkan nilai-nilai dialog, toleransi, dan koeksistensi agar umat manusia dapat hidup berdampingan secara rukun dan damai,” ungkapnya.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkuat semangat kerukunan umat beragama di Indonesia, sejalan dengan misi Yayasan Attaqwa dalam menjaga persatuan dan perdamaian serta mendidik masyarakat dan generasi muda yang berakhlak mulia sekaligus berpikiran luas untuk menghadapi tantangan zaman.

Acara diakhiri dengan doa oleh Pimpinan Ponpes Attaqwa Putra, KH. Husnul Amal Mas’ud, Lc., D.E.S.A., yang menggelorakan harapan untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan kerukunan di tengah perbedaan, demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju, bermartabat dan harmonis dalam bingkai kebhinekaan.[]

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1446

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1446

Satu Muharram telah datang.
Pernah kah terbersit di pikiran,
Apa yang satu tahun ini telah kita lakukan.

Satu Muharram telah kembali.
Pernahkah terbersit tanya dalam diri,
Apa pencapaian yang telah dimiliki.

Tak perlu banyak,
Tak perlu tinggi.

Kita adalah budak dari pikiran sendiri.
Terlebih tatkala jiwa masih dikuasai keinginan duniawi.

Mari kita bersihkan hati,
Dengan bersedekah di LAZ Attaqwa yang selalu peduli.

__
Kita bisa bersedekah di sini:
Transfer Bank BSI
No. Rek. 7288829998
a.n. Infaq Attaqwa

Lalu konfirmasi kesini:
👉 Wa.me/6285232323421

Sedekah di Laz Attaqwa, Sesuai Syariah, Mendatangkan Berkah

*Berbuat baik, jangan pernah berhenti.

LAZ Attaqwa Buka Layanan Zakat Online

LAZ Attaqwa Buka Layanan Zakat Online

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Attaqwa membuka layanan zakat online dengan menggandeng sejumlah bank syariah. Layanan ini bertujuan untuk memudahkan muzaki dalam membayar zakat setiap saat.

Bendahara LAZ Attaqwa, Ustadz Didin Muhtadin mengatakan layanan zakat online diharapkan dapat mempermudah para muzaki dalam membayar zakat dari manapun dan kapanpun.

“Kami telah bekerjasama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Bjb Syariah untuk memberi layanan zakat online sehingga masyarakat dapat mengakses layanan tersebut setiap saat, “ jelasnya dalam acara Akhbar Attaqwa di  Radio Attaqwa pada Jum’at (28/6/2024).

Ustadz Didin mengingatkan agar masyarakat lebih teliti dan hati-hati dalam mengakses layanan zakat online dengan cara memastikan rekening yang dituju adalah atas nama LAZ Attaqwa.

“Prinsipnya pembayaran zakat harus dilakukan secara tepat dan benar sehingga dapat mendatangkan kemaslahatan dan keberkahan, “ terangnya.

LAZ Attaqwa juga membuka layanan jemput ziswaf serta Payroll System yang memberi kesempatan kepada para muzaki untuk memberikan infaq dan sedekah secara rutin melalui kerjasama kelembagaan.

Direktur Pendistribusian, Ustadz Abdul Wadud menerangkan bahwa LAZ Attaqwa akan melakukan launching program TAZKIA di SMP IT Attaqwa Pusat.

“Program Tazkia diluncurkan sebagai wujud kolaborasi antara LAZ Attaqwa dengan berbagai lembaga untuk mengelola ziswaf secara transparan dan professional, “ jelasnya.

TAZKIA merupakan jejaring LAZ Attaqwa yang akan melakukan penghimpunan dan penyaluran zakat, infaq dan sedekah agar sesuai kaidah islam dan tepat sasaran.

“Berbagai upaya dan inovasi terus kami lakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap LAZ Attaqwa sebagai lembaga resmi yang telah mendapat legalitas dari Kemenag RI, “ pungkasnya. (dwh)

 

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “LAZ Attaqwa Buka Layanan Zakat Online”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/dhanywahab/6683c358ed641541243a8723/laz-attaqwa-buka-layanan-zakat-online

Kreator: Dhany Wahab

Sosialisasi LAZ dan Penyerahan SK TAZKIAH SMPIT Attaqwa Pusat

Sosialisasi LAZ dan Penyerahan SK TAZKIAH SMPIT Attaqwa Pusat

Sabtu 29 Juni 2024, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Attaqwa mengadakan sosialisasi dengan SMPIT Attaqwa Pusat dalam kegiatan akhir tahun sekolah, Pentas Seni Islam (PENSIL).

Kepala Sekolah SMPIT Attaqwa, Ustadz H. Abdul Gafur, M.Pd.I, sangat antusias dengan berdirinya LAZ Attaqwa. Beliau menyambut hangat kerjasama LAZ dengan SMPIT Attaqwa. Beliau bangga mendapat kehormatan menjadi TAZKIAH yang pertama.

Menurut beliau, zakat dan sedekah sangat berperan penting dalam memajukan ekonomi umat. Potensi zakat ini luar biasa jika dikelola dengan maksimal.

Ustadz H. Abdul Gafur juga mengajak para wali murid dan guru-guru SMPIT Attaqwa untuk menunaikan zakat dan bersedekah di TAZKIAH.

TAZKIAH adalah akronim dari Tim Amil Zakat Infaq dan Sedekah. Nantinya di setiap sekolah atau masjid yang kompeten, akan dibentuk TAZKIAH yang merupakan jejaring dari LAZ Attaqwa Provinsi Jawa Barat.

Ketua LAZ Ustadz Syafiudin, S.Th.I, M.Ag, MM, berharap, agar kerjasama antara LAZ dan SMPIT ini menghadirkan keberkahan dan memberi manfaat yang luar biasa.

LAZ Attaqwa;
“Sesuai Syari’ah, Mendatangkan  Berkah.”

Bantu lebih banyak dengan bergabung sebagai Relawan LAZ Attaqwa !

LAZ Masjid Jami' At-Taqwa

Sesuai Syariah, Mendatangkan Berkah.

TENTANG KAMI

DONASI

Copyright 2024 – Dokter Website