Pak Saad tak pernah mengira, setelah mengalami tabrak lari yang membuat kakinya tak lagi normal, ia harus mengalami PHK akibat Covid 19.
Belum sempat berpikir mencari pekerjaan baru atau berdagang, musibah kembali menimpa. Anak pertamanya, Dimas, yang saat itu duduk di bangku SMP, pingsan di sekolah. Bahkan dokter memvonis Dimas mengidap Anemia Gravis dan Autoimun sekaligus. Uang pesangonnya habis untuk berobat, bahkan harta benda pun terpaksa dijual karena tak semua pengobatan ananda Dimas dicover BPJS.
Sudah 4 tahun Dimas berjuang melawan penyakitnya. Seharusnya ia sudah duduk di bangku kelas 1 SMA, namun kini tubuhnya tak kuat lagi bahkan sekedar untuk bangkit dari tempat tidur. Pengobatan rutin yang dijalani nyatanya begitu berat bagi Pak Saad dan keluarga. Setelah kecelakaan yang dialaminya, Pak Saad tak mampu lagi melakoni pekerjaan berat untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Jumat (26/7) tim LAZ Attaqwa mendatangi kediaman Pak Saad dan keluarga. Dalam kesempatan tersebut LAZ Attaqwa menyampaikan amanah dari para donatur untuk sedikit meringankan beban pengobatan ananda Dimas.
Terimakasih para donatur, Muzakki dan seluruh orang baik yang mempercayakan zakat, infak dan sedekah melalui LAZ Attaqwa.
Setiap donasi yang kita sisihkan sangat berarti untuk para dhuafa seperti Pak Saad. Kedepan, LAZ Attaqwa berencana membeli kursi roda untuk ananda Dimas, dan membuatkan usaha untuk Pak Saad.
Adakah di antara sahabat yang ingin ikut membantu?